Coklat atau Dodol?
Dengar kata “coklat” pasti langsung terbayang makanan/minuman
berwarna coklat ada yang manis, ada juga yang agak pahit. Penyajian bisa
ditambah dengan kacang mete atau wafer, nikmatnya… Pasti membuat ketagihan!! Eits, tapi ketagihan bukan karena ada candu di dalamnya yah. Makan coklat tidak
akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak
mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Tapi walaupun enak
tetap harus dijaga jangan sampai berlebihan, karena segala sesuatu yang
berlebihan biasanya berakhir buruk.
Ada beberapa fakta-fakta penting yang perlu
kamu-kamu, para pecinta coklat ketahui:
1. Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para
dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi
setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang
disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan
protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan
tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik
karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan
pencegah ketengikan.
2. Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia,
ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan
kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak
sapi. So, tidak akan memicu kolesterol darah.
3. Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat
yaitu asam lemak tak jenuh yang menimbulkan efek positip oleat bagi kesehatan
jantung.
4. Coklat mengandung Phenylethylamine yang dianggap
mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang
jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk
minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam. Itu
sebabnya makan coklat dapat memperbaiki mood/suasana hati yang buruk.
5. Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam
coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa
terjadi karena polusi ataupun radiasi.
6. Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua
substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya.
7. Belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat
juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena
plaque gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa
sehari-hari.
8. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat
dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan
adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.
Itu semua adalah
kelebihan coklat, Tapi pada tau ga bahwa coklat tradisional dari Indonesia
adalah dodol? Dodol yang terbuat dari beras ketan, gula merah, gula putih,
santan kelapa ini baik untuk kesehatan karena pembuatannya yang alami.
Pengen coklat tapi pengen dodol juga? Nah bagaimana jadinya kalau coklat dan dodol disatukan? Seru tuh tradisional dan internasional disatukan,,, rasanya gimana yah?
Wah,
bikin penasaran aja nih… Jadi pengen, ya…
tapi belinya dimana?
Ada koq di onlineshop kita! Tinggal klik disini
Ada koq di onlineshop kita! Tinggal klik disini
Beli online, nyampe deh tuh makanan ke rumah kita...
Selamat menikmati :)